Pembuat mobil asal Swedia Volvo yang kini dimiliki Geely dari China akan mempekerjakan 1.200 pegawai baru. Terutama teknisi guna mendongkrak produksi mobil listrik."Mayoritas pegawai baru adalah teknisi untuk riset dan pengembangan di bidang elektrifikasi,” ungkap perusahaan itu. Seperti dikutip cartech, seribu orang termasuk 900 teknisi akan direkrut di Swedia.
Sedangkan 200 pegawai baru lainnya akan direkrut untuk bekerja di pabrik terbesar Volvo di Ghent, Belgia. Pada akhir 2010, Volvo mempekerjakan 19.500 pegawai, 12.900 di antaranya di Swedia dan 4.500 sisanya di Belgia.
Jumlah pekerja Volvo menyusut drastis selama krisis industri mobil di 2008 dan 2009. Padahal sebelumnya pada 2007, jumlah pegawai Volvo mencapai 24.400 orang.
Pada Agustus 2010, Volvo dibeli Geely dari China dan diharapkan mengalami peningkatan ganda pada penjualan selama 10 tahun ke depan, terutama di pasar China.
Diharapkan total penjualan Volvo lebih tinggi dari 2010 yang hanya 373.525 unit menjadi 800.000 unit mobil pada 2020. Untuk mencapainya, perusahaan ini berencana menginvestasikan US$11 miliar (Rp104,3 triliun) di China untuk lima tahun ke depan dan membuka pabrik di sana pada 2012 atau 2013.
Sedangkan 200 pegawai baru lainnya akan direkrut untuk bekerja di pabrik terbesar Volvo di Ghent, Belgia. Pada akhir 2010, Volvo mempekerjakan 19.500 pegawai, 12.900 di antaranya di Swedia dan 4.500 sisanya di Belgia.
Jumlah pekerja Volvo menyusut drastis selama krisis industri mobil di 2008 dan 2009. Padahal sebelumnya pada 2007, jumlah pegawai Volvo mencapai 24.400 orang.
Pada Agustus 2010, Volvo dibeli Geely dari China dan diharapkan mengalami peningkatan ganda pada penjualan selama 10 tahun ke depan, terutama di pasar China.
Diharapkan total penjualan Volvo lebih tinggi dari 2010 yang hanya 373.525 unit menjadi 800.000 unit mobil pada 2020. Untuk mencapainya, perusahaan ini berencana menginvestasikan US$11 miliar (Rp104,3 triliun) di China untuk lima tahun ke depan dan membuka pabrik di sana pada 2012 atau 2013.
0 Respon:
Post a Comment