TEMPATNYA GOKIL GOKILAN DAN HAL-HAL YANG ANEH DAN BERILMU PENGETAHUAN

Friday, November 16, 2012

Sanken Digital Water Heater Solarex Pemanas Air Ramah Lingkungan dari Sanken


Jakarta - Matahari merupakan sumber tenaga yang tak ada habisnya. Sumber tenaga ini juga dikenal ramah lingkungan dan juga hemat. Oleh karena itu, Sanken Electronics menghadirkan produk pemanas air dengan menggunakan sumber energi matahari.
Dengan menggunakan teknologi asal Jerman, Sanken meluncurkan pemanas air tenaga matahari yang diberi nama Sanken Digital Water Heater Solarex. Produk ini merupakan perangkat pemanas air yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan mandi sehari-hari yang menggunakan tenaga matahari.
Sanken Solarex dilengkapi dengan teknologi Digital Solar Controller yang berfungsi sebagaidisplay dan controller menampilkan suhu dan jumlah air dalam tangki serta mengatur pengisian air melalui Magnetic Valve dan juga mengatur back up heater.
"Perangkat pemanas air ini memiliki keunggulan fitur Digital Solar Controller yang dapat mengatur asupan air dan mengontrol suhu. Produk ini juga dilengkapi dengan ELCB untuk mencegah terjadinya hubungan arus pendek listrik. Sehingga para pengguna tidak perlu khawatir tersentrum saat menggunakannya," ujar Andry Oeny, General Manager PT Greenesia Lestari, yang menjadi mitra penjualan Sanken, saat peluncuran pemanas air Sanken Solarex di Jakarta, Selasa (13/11).
Sedangkan untuk proses pemanasannya, Sanken Solarex menggunakan teknologi tabung Thermozoom Blue Tube.
"Ini merupakan tabung kolektor yang diklaim tercanggih di dunia, dengan teknologi Jerman Ritter Solar dan tiga lapisan terefektif, yakni lapisan menyerap UV, menyimpan panas, dan mengantar panas," tambah Andry.
Dengan teknologi tersebut, pemanas air besutan Sanken ini mampu menghasilkan air panas hingga 100 derajat Celcius. Sementara, tangki penyimpanan air panas diklaim memiliki daya tahan yang mumpuni karena terbuat dari bahan Stainless Steel SUS 304 2B Food Grade.
"Tangki produk kami dapat menahan panas dan tidak berlumut seperti pemanas air yang lain," jelas Andry.
Sementara itu, Teddy Tjan, Marketing Director PT Istana Agro Kencana, selaku distributor Sanken, mengungkapkan bahwa Sanken Solarex ini sebenarnya sudah dipasarkan sejak tahun lalu. Namun, peluncuran resmi untuk kalangan media baru dilakukan kali.
“Digital Water Heater adalah teknologi pemanas air terbaru dari Jerman. Teknologi ini ramah lingkungan karena menggunakan tenaga matahari. Produk ini sudah dipasarkan sejak awal tahun 2011 lalu. Namun, baru kali ini kami memperkenalkan produk ini untuk kalangan wartawan,” tutur Teddy.
Sanken sebelumnya fokus memproduksi barang elektronik seperti dispenser, mesin cuci, kompor gas, rice cooker, AC, kulkas dan sebagainya.
Untuk dispenser, Sanken mengklaim dapat menguasai 30% pangsa pasar dan mesin cuci 25% pangsa pasar. Kedua produk tersebut juga menggunakan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi hingga 100% untuk dispenser, sedangkan mesin cuci 80%.
Sementara untuk Sanken Solarex yang merupakan produk teranyarnya, Sanken tengah mengincar 30% dari pasar pemanas air tenaga matahari.
“Kami yakin produk Sanken Solarex dapat diterima oleh masyarakat Indonesia saat. Kami ingin konsumen Sanken bangga memiliki produk dengan kualitas terbaik dan menjadi kebanggan produk lokal Indonesia,” pungkas Teddy.
Read More... Sanken Digital Water Heater Solarex Pemanas Air Ramah Lingkungan dari Sanken

Thursday, November 15, 2012

Peta Alam Semesta 'Purba' Berhasil Dibuat


London - Sekelompok ahli astronomi internasional berhasil memproduksi peta rekaan alam semesta zaman awal pembentukan alam semesta. Seperti apa?

Seperti dikutip dari Reuters, peta alam semesta yang berhasil diproduksi para ilmuwan itu adalah untuk jaman awal, sekitar 11 miliar tahun lalu; waktu tengah-tengah di antara perisitiwa Big Bang dan ekspansi sesudahnya.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Astronomy & Astrophysics itu menunjukkan alam semesta kala itu memasuki fase selama tiga miliar tahun setelah peristiwa Big Bang, ketika ekspansi perluasan semakin melamban. Juga sebelum 'energi gelap' masuk dan memisahkan satu galaksi dengan yang lain.

"Saat ini yang kita lihat adalah proses pendewasaan dari alam semesta," ujar Mat Pieri dari University of Portsmouth di Inggris, salah satu penulis di studi tersebut.

Setelah beberapa miliar tahun, kini alam semesta semakin meluas, seraya galaksi-galaksi terjauh juga semakin menjauh.

Read More... Peta Alam Semesta 'Purba' Berhasil Dibuat

Wednesday, November 14, 2012

Apple Terpilih Sebagai Perusahaan Paling Inovatif


San Francisco - Apple kembali terpilih sebagai perusahaan paling inovatif selama tiga tahun berturut-turut.
Lembaga survei dan analisis Booz & Co baru saja merilis daftar perusahaan paling inovatif 2012. Menempati peringkat teratas dalam laporan itu adalah Apple yang telah mendapatkan gelar sebagai perusahaan paling inovatif selama tiga tahun berturut-turut.
Dilansir oleh Mashable, dalam survei yang dilakukan Booz & Co terhadap 700 eksekutif di seluruh dunia, Apple diakui oleh 80% responden sebagai perusahaan inovatif. Perolehan ini meningkat cukup pesat dari tahun lalu, yang Apple mendapat 70% responden.
Sementara itu, posisi kedua diraih Google dengan raihan 43% responden. Sedangkan raksasa Korea, Samsung, berhasil menduduki peringkat keempat.
Meskipun tergolong 'pelit' dalam hal riset dan pengembangan. Apple masih dianggap sebagai perusahaan paling inovatif.
Dengan menghabiskan biaya penelitian dan pengembangan US$2,4 miliar, Apple bukanlah merupakan pembelanja litbang paling besar. Bahkan Samsung, Microsoft, Nokia dan Google masih melebihi Apple dalam hal pembelanjaan untuk litbang.
Namun Booz & Co menyatakan tak ada korelasi antara jumlah dana riset dengan tingkat inovasi sebuah perusahaan. Menurut lembaga survei tersebut, Apple berhasil memanfaatkan seluruh talenta, pengambilan keputusan, dan kekuatan finansial dengan baik untuk mencapai hasil maksimal.
Sepuluh besar perusahaan terinovatif didominasi oleh perusahaan IT. Tercatat, Apple, Google, Samsung, Microsoft, Samsung IBM dan Amazon masuk dalam daftar tersebut. Sementara perusahaan non-IT yang masuk dalam daftar adalah 3M, General Electrics, Toyota dan P&G. 
Read More... Apple Terpilih Sebagai Perusahaan Paling Inovatif

Thursday, March 1, 2012

konfigurasi web mail pada linux fedora 7 ( Lengkap )

Konfigurasi PC klien
Setting IP pada Windows XP
1.               Pilih Start > Control Panel > Network Connection > Local Area Connection > Properties > Internet Protocol ( TCP / IP ) > Properties.
Pada kotak dialog Internet Protocol ( TCP / IP ) Properties, pilih Use the following IP adress dan masukkan data sebagai berikut :

IP address         : 200.100.4.69
Subnet mask        : 255.255.255.224
Default gateway    : ( kosongkan )
Preferred DNS       : 200.100.4.65

2.               Pilih OK, OK, dikuti dengan Close untuk menutup semua kotak dialog yang ditampilkan.

Konfigurasi PC Server
Setting IP pada Linux Fedora 7
1.               Pengaturan IP pada komputer server menggunakan mekanisme IP aliasing. Pengaturan IP aliasing diatur sesuai ketentuan bahwa :
IP DNS server            : 200.100.4.65/27
IP web server             : 200.100.4.66/27
IP mail server              : 200.100.4.67/27

a.               Konfigurasikan kartu jaringan eth0 dengan mengedit file /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0 :

[root@server ~]# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0

b.               Ubah / tambahkan konfigurasi sehingga sesuai dengan pengaturan berikut :

DEVICE=eth0
ONBOOT=yes
BOOTPROTO=static
IPADDR=200.100.4.65
NETMASK=255.255.255.224

c.               Lakukan pengkopian file konfigurasi kartu jaringan eth0 menjadi eth0:0 dan eth0:1 untuk keperluan pembuatan alias dari eth0.

[root@server ~]# cp /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0 /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0:0
[root@server ~]# cp /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0 /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0:1

d.               Edit file /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0:0 untuk mengatur IP alias ke-0 dari eth0 :

[root@server ~]# vi /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0:0

e.               Ubah / tambahkan konfigurasi sehingga sesuai dengan pengaturan berikut :

DEVICE=eth0:0
ONBOOT=yes
BOOTPROTO=static
IPADDR=200.100.4.66
NETMASK=255.255.255.224

f.                Edit file /etc/sysconfig/network-scripts/ifcfg-eth0:1 untuk mengatur IP alias ke-1 dari eth0 :

DEVICE=eth0:1
ONBOOT=yes
BOOTPROTO=static
IPADDR=200.100.4.67
NETMASK=255.255.255.224

g.               Restart layanan network dengan memberikan perintah :

[root@server ~]# service network restart

h.               Cek hasil konfigurasi dengan memberikan perintah :

[root@server ~]# ifconfig

Tampilan yang dihasilkan lebih kurang sebagai berikut

eth0     Link encap:Ethernet  HWaddr 00:0C:29:90:41:17
         inet addr:200.100.4.65  Bcast:200.100.4.95  Mask:255.255.255.224
         inet6 addr: fe80::20c:29ff:fe90:4117/64 Scope:Link
         UP BROADCAST RUNNING MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
         RX packets:905 errors:0 dropped:0 overruns:0 frame:0
         TX packets:830 errors:0 dropped:0 overruns:0 carrier:0
         collisions:0 txqueuelen:1000
         RX bytes:78686 (76.8 KiB)  TX bytes:109178 (106.6 KiB)
         Interrupt:16 Base address:0x2000

eth0:0   Link encap:Ethernet  HWaddr 00:0C:29:90:41:17
         inet addr:200.100.4.66  Bcast:200.100.4.95  Mask:255.255.255.224
         UP BROADCAST RUNNING MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
         Interrupt:16 Base address:0x2000

eth0:1   Link encap:Ethernet  HWaddr 00:0C:29:90:41:17
         inet addr:200.100.4.67  Bcast:200.100.4.95  Mask:255.255.255.224
         UP BROADCAST RUNNING MULTICAST  MTU:1500  Metric:1
         Interrupt:16 Base address:0x2000

2.               Mounting ( pembacaan ) DVD Linux Fedora 7 untuk keperluan instalasi.
Untuk keperluan instalasi perangkat lunak yang terdapat pada DVD installer Linux Fedora 7, maka diperlukan mekanisme pembacaan DVD installer oleh sistem operasi pada suatu titik baca tertentu yang dinamakan mount point. Linux Fedora 7 secara default mempunyai direktori khusus yang digunakan sebagai mount point yaitu /mnt.
Perintah yang digunakan untuk melakukan mounting DVD Linux Fedora 7 ke direktori /mnt adalah :

[root@server ~]# mount -t iso9660 /dev/cdrom-sr0 /mnt/

Apabila proses mounting berhasil dilakukan, muncul tampilan lebih kurang sebagai berikut :

mount: block device /dev/cdrom-sr0 is write-protected, mounting read-only

3.               Instalasi DNS server Bind.
File setup perangkat lunak Bind terdapat pada DVD installer Linux Fedora 7. Untuk mengakses file tersebut, kita harus berpindah ke direktori /mnt/Fedora. Perintah yang digunakan adalah :

[root@server ~]# cd /mnt/Fedora/

Setelah masuk ke direktori /mnt/Fedora, kita bisa menjalankan file setup Bind yang tersedia dalam paket RPM. Perintah yang digunakan untuk melakukan instalasi perangkat lunak Bind adalah :

[root@server Fedora]# rpm -ivh bind-9.4.0-6.fc7.i386.rpm

Apabila proses instalasi tidak mengalami masalah, muncul tampilan lebih kurang sebagai berikut :

warning: bind-9.4.0-6.fc7.i386.rpm: Header V3 DSA signature: NOKEY, key ID 4f2a6fd2
Preparing...                ########################################### [100%]
   1:bind                   ########################################### [100%]









4.               Konfigurasi DNS Server menggunakan Bind
a.               Mengkonfigurasikan root directory bind :
File yang digunakan untuk menentukan root directory dari bind adalah /etc/sysconfig/named. Perintah yang digunakan untuk mengedit file /etc/sysconfig/named adalah :

[root@server Fedora]# vi /etc/sysconfig/named

Tambahkan pernyataan berikut pada bagian paling akhir dari file /etc/sysconfig/named :

ROOTDIR=/

b.               Mengkonfigurasikan Bind
File yang digunakan untuk mengatur konfigurasi utama dari Bind adalah /etc/named.conf. Perintah yang digunakan untuk mengedit file /etc/named.conf adalah :

[root@server Fedora]# vi /etc/named.conf

c.               Edit file /etc/named.conf sehingga menjadi sebagaimana berikut :

controls {
        inet 127.0.0.1 allow { localhost; };
};

options {
        directory "/var/named";
};

zone "localhost" {
        type master;
        file "localhost.zone";
};

zone "4.100.200.in-addr.arpa" {
        type master;
        file "4.100.200.in-addr.arpa.zone";
};

zone "smkngudo.sch.id" {
        type master;
        file "smkngudo.sch.id.zone";
};

d.               Menyalin berkas localhost.zone
File localhost.zone secara default tersedia pada direktori /usr/share/doc/bind-9.4.0/sample/var/named/. Perintah yang digunakan untuk berpindah ke direktori /usr/share/doc/bind-9.4.0/sample/var/named/ adalah :

[root@server Fedora]# cd /usr/share/doc/bind-9.4.0/sample/var/named/

Salin file localhost.zone ke direktori /var/named dengan perintah :

[root@server named]# cp localhost.zone /var/named/

Setelah file berhasil disalin, kita berpindah ke direktori /var/named dengan perintah :

[root@server named]# cd /var/named/

e.               Membuat file pendefinisian zona smkngudo.sch.id.zone
File smkngudo.sch.id.zone berisi pendefinisian zona smkngudo.sch.id beserta semua subdomain yang ada di bawahnya.
Buat file /var/named/smkngudo.sch.id.zone dengan perintah :

[root@server named]# vi /var/named/smkngudo.sch.id.zone





Isikan konfigurasi berikut pada file /var/named/smkngudo.sch.id.zone :

$TTL 86400
@ IN SOA ns1.smkngudo.sch.id. root.localhost (
        2010911918 ; serial
        28800 ; refresh
        7200 ; retry
        604800 ; expire
        86400 ; ttl
)

@ IN NS ns1.smkngudo.sch.id
@ IN A 200.100.4.65

ns1 IN A 200.100.4.65
www IN A 200.100.4.66
mail IN A 200.100.4.67
  IN MX 10 mail.smkngudo.sch.id

f.                Membuat file pendefinisian zona 4.100.200.in-addr.arpa.zone
File 4.100.200.in-addr.arpa.zone berisi pendefinisian reversed zona smkngudo.sch.id beserta semua subdomain yang ada di bawahnya.
Buat file /var/named/4.100.200.in-addr.arpa.zone dengan perintah :

[root@server named]# vi /var/named/4.100.200.in-addr.arpa.zone


Isikan konfigurasi berikut pada file /var/named/4.100.200.in-addr.arpa.zone :

$TTL 86400
4.100.200.in-addr.arpa. IN SOA ns1.smkngudo.sch.id root.localhost (
        2010911918 ; serial
        28800 ; refresh
        2700 ; retry
        604800 ; expire
        86400 ; ttl
)

    IN NS ns1.smkngudo.sch.id.

66 IN PTR www.smkngudo.sch.id.
67 IN PTR mail.smkngudo.sch.id.

g.               Pastikan semua file konfigurasi yang telah diedit telah disimpan.

5.               Menjalankan layanan DNS server dengan bind
Setelah Bind dikonfigurasikan dengan benar, maka layanan DNS server dapat dijalankan dengan perintah :

[root@server named]# service named start

Apabila konfigurasi Bind telah benar dan dapat berjalan sempurna, hasil yang ditampilkan lebih kurang sebagaimana berikut :

/usr/bin/readlink: missing operand
Try `/usr/bin/readlink --help' for more information.
Starting named:                                            [  OK  ]

Apabila masih terdapat kesalahan ketika layanan bind dijalankan, maka kesalahan-kesalahan ini harus segera diperbaiki sampai dengan bind bisa dijalankan dengan sempurna.

6.               Instalasi web server Apache
File setup perangkat lunak Httpd terdapat pada DVD installer Linux Fedora 7. Untuk mengakses file tersebut, kita harus berpindah ke direktori /mnt/Fedora. Perintah yang digunakan adalah :

[root@server named]# cd /mnt/Fedora/



Setelah masuk ke direktori /mnt/Fedora, kita bisa menjalankan file setup httpd yang tersedia dalam paket RPM. Perintah yang digunakan untuk melakukan instalasi perangkat lunak httpd adalah :

[root@server Fedora]# rpm -ivh httpd-2.2.4-4.i386.rpm

Apabila proses instalasi tidak mengalami masalah, muncul tampilan lebih kurang sebagai berikut :

warning: httpd-2.2.4-4.i386.rpm: Header V3 DSA signature: NOKEY, key ID 4f2a6fd2
Preparing...                ########################################### [100%]
   1:httpd                  ########################################### [100%]

Apabila ditemui tampilan sebagai berikut :

warning: httpd-2.2.4-4.i386.rpm: Header V3 DSA signature: NOKEY, key ID 4f2a6fd2
Preparing...                ########################################### [100%]
        package httpd-2.2.4-4 is already installed

Tampilan tersebut menandakan perangkat lunak Httpd telah terinstalasi pada sistem.

7.               Konfigurasi web server Apache
Pada tahapan pengkonfigurasian web server Apache, semua dokumen web akan ditempatkan di direktori dengan nama /home/data_user/.
a.               Untuk membuat direktori /home/data_user, kita berpindah ke direktori /home dengan perintah :

[root@server Fedora]# cd /home

b.               Buat direktori data_user dengan perintah :

[root@server home]# mkdir data_user

c.               Di dalam direktori /home/data_user, kita membuat direktori www yang digunakan sebagai DirectoryRoot dari web server Apache. Untuk menjalankan langkah ini, kita berpindah ke direktori /home/data_user dengan perintah :

[root@server home]# cd /home/data_user

d.               Setelah masuk ke direktori /home/data_user, kita membuat direktori www dengan perintah :

[root@server data_user]# mkdir www

Setelah tahapan ini selesai, kita lanjutkan menuju proses konfigurasi Httpd.

File yang digunakan untuk mengatur konfigurasi utama dari Httpd adalah /etc/httpd/conf/httpd.conf. Perintah yang digunakan untuk mengedit file /etc/httpd/conf/httpd.conf adalah :

[root@server data_user]# vi /etc/httpd/conf/httpd.conf

File /etc/httpd/conf/httpd.conf memuat konfigurasi yang sangat panjang. Untuk mengkonfigurasikan Httpd, maka pada file /etc/httpd/conf/httpd.conf, jalankan langkah-langkah berikut :
a.               Cari string ServerAdmin dengan mengetikkan perintah berikut pada modus perintah vi :

/ServerAdmin

Akan ditemukan baris sebagaimana berikut :

ServerAdmin root@localhost

Hilangkan tanda hash ( # ) di depan baris apabila ditemukan. Untuk tahapan berikutnya, setiap kali ditemukan tanda hash ( # ) di depan baris konfigurasi, maka tanda hash ( # ) tersebut harus dihilangkan.




Ubahlah menjadi :

ServerAdmin nama_peserta@smkngudo.sch.id

Nama peserta adalah nama Anda.

b.               Cari string ServerName dengan mengetikkan perintah berikut pada modus perintah vi :

/ServerName

Akan ditemukan baris sebagaimana berikut :

#ServerName www.example.com:80

Ubahlah menjadi :

ServerName www.smkngudo.sch.id

c.               Cari string DocumentRoot dengan mengetikkan perintah berikut pada modus perintah vi :

/DocumentRoot

Akan ditemukan baris sebagaimana berikut :

DocumentRoot "/var/www/html"

Ubahlah menjadi :

DocumentRoot "/home/data_user"

d.               Cari string DirectoryIndex dengan mengetikkan perintah berikut pada modus perintah vi :

/DirectoryIndex

Akan ditemukan baris sebagaimana berikut :

DirectoryIndex index.html index.html.var

Ubahlah menjadi :

DirectoryIndex index.html index.html.var index.php

e.               Cari string NameVirtualHost dengan mengetikkan perintah berikut pada modus perintah vi :

/NameVirtualHost

Akan ditemukan baris sebagaimana berikut :

#NameVirtualHost *:80

Ubahlah menjadi :

NameVirtualHost www.smkngudo.sch.id:80

f.                Arahkan kursor ke posisi paling akhir file konfigurasi httpd.conf dan tambahkan konfigurasi berikut :

    ServerAdmin nama_peserta@smkngudo.sch.id
    DocumentRoot /home/data_user/www
    ServerName www.smkngudo.sch.id
    ErrorLog www.smkngudo.sch.id-error_log
    CustomLog www.smkngudo.sch.id-access_log common






    ServerAdmin nama_peserta@smkngudo.sch.id
    DocumentRoot /home/data_user/mail
    ServerName mail.smkngudo.sch.id
    ErrorLog mail.smkngudo.sch.id-error_log
    CustomLog mail.smkngudo.sch.id-access_log common

g.               Simpan file konfigurasi httpd.conf yang telah diedit.

8.               Instalasi dukungan PHP untuk Httpd
File dukungan PHP untuk web server Apache mempunyai nama php-5.2.2-3.i386.rpm. Sebelum menginstalasi file ini, terlebih dahulu kita harus menginstalasi paket yang menjadi dependensi dari php-5.2.2-3.i386.rpm. Paket tersebut adalah php-cli-5.2.2-3.i386.rpm dan php-common-5.2.2-3.i386.rpm.
File setup perangkat lunak dukungan PHP untuk Httpd beserta paket dependensinya terdapat pada DVD installer Linux Fedora 7. Untuk mengakses file tersebut, kita harus berpindah ke direktori /mnt/Fedora. Perintah yang digunakan adalah :

[root@server data_user]# cd /mnt/Fedora/

Setelah masuk ke direktori /mnt/Fedora, jalankan langkah-langkah berikut :
a.               Lakukan instalasi perangkat lunak php-common-5.2.2-3.i386.rpm dengan perintah :

[root@server Fedora]# rpm -ivh php-common-5.2.2-3.i386.rpm

Apabila proses instalasi tidak mengalami masalah, muncul tampilan lebih kurang sebagai berikut :

warning: php-common-5.2.2-3.i386.rpm: Header V3 DSA signature: NOKEY, key ID 4f2a6fd2
Preparing...                ########################################### [100%]
   1:php-common             ########################################### [100%]

b.               Lakukan instalasi perangkat lunak php-cli-5.2.2-3.i386.rpm dengan perintah :

[root@server Fedora]# rpm -ivh php-cli-5.2.2-3.i386.rpm

Apabila proses instalasi tidak mengalami masalah, muncul tampilan lebih kurang sebagai berikut :

warning: php-cli-5.2.2-3.i386.rpm: Header V3 DSA signature: NOKEY, key ID 4f2a6fd2
Preparing...                ########################################### [100%]
   1:php-cli                ########################################### [100%]

c.               Lakukan instalasi perangkat lunak php-5.2.2-3.i386.rpm dengan perintah :

[root@server Fedora]# rpm -ivh php-5.2.2-3.i386.rpm

Apabila proses instalasi tidak mengalami masalah, muncul tampilan lebih kurang sebagai berikut :

warning: php-5.2.2-3.i386.rpm: Header V3 DSA signature: NOKEY, key ID 4f2a6fd2
Preparing...                ########################################### [100%]
   1:php                    ########################################### [100%]

d.               Untuk keperluan pada tahap pengujian, pada tahap ini juga kita siapkan file yang digunakan untuk menguji jalannya dukungan PHP pada web server Apache. File ini diberi nama testing.php dan disimpan pada direktori /home/data_user/www.
1)              Kita buat file /home/data_user/www/testing.php menggunakan editor vi dengan perintah :

[root@server Fedora]# vi /home/data_user/www/testing.php

2)              Isikan skrip berikut pada file /home/data_user/www/testing.php :

phpinfo();
?>

3)              Simpan file testing.php yang telah diedit.

e.               Setelah Httpd dikonfigurasikan dengan benar dan dukungan PHP telah terinstalasi dengan sempurna, maka layanan web server Apache dapat dijalankan dengan perintah :

[root@server ~]# service httpd start

Apabila konfigurasi Httpd telah benar dan dapat berjalan sempurna, hasil yang ditampilkan lebih kurang sebagaimana berikut :

Starting httpd:                                            [  OK  ]

Apabila masih terdapat kesalahan ketika layanan httpd dijalankan, maka kesalahan-kesalahan ini harus segera diperbaik sampai dengan Httpd bisa dijalankan dengan sempurna.

9.               Instalasi mail server Postfix
File setup perangkat lunak Postfix terdapat pada DVD installer Linux Fedora 7. Untuk mengakses file tersebut, kita harus berpindah ke direktori /mnt/Fedora. Perintah yang digunakan adalah :

[root@server Fedora]# cd /mnt/Fedora/

Setelah masuk ke direktori /mnt/Fedora, kita bisa menjalankan file setup Postfix yang tersedia dalam paket RPM. Perintah yang digunakan untuk melakukan instalasi perangkat lunak Postfix adalah :

[root@server Fedora]# rpm -ivh postfix-2.3.6-1.i386.rpm

Apabila proses instalasi tidak mengalami masalah, muncul tampilan lebih kurang sebagai berikut :
warning: postfix-2.3.6-1.i386.rpm: Header V3 DSA signature: NOKEY, key ID 4f2a6fd2
Preparing...                ########################################### [100%]
   1:postfix                ########################################### [100%]

10.            Konfigurasi mail server Postfix
File yang digunakan untuk mengatur konfigurasi utama dari Postfix adalah /etc/postfix/main.cf. Perintah yang digunakan untuk mengedit file /etc/postfix/main.cf adalah :

[root@server Fedora]# vi /etc/postfix/main.cf

File /etc/postfix/main.cf memuat konfigurasi yang sangat panjang. Untuk mengkonfigurasikan Postfix, maka pada file /etc/postfix/main.cf, jalankan langkah-langkah berikut :
a.               Cari string myhostname dengan mengetikkan perintah berikut pada modus perintah vi :

/myhostname

Akan ditemukan baris sebagaimana berikut :

#myhostname = virtual.domain.tld

Ubahlah menjadi :

myhostname = mymail.smkngudo.sch.id

b.               Cari string mydomain dengan mengetikkan perintah berikut pada modus perintah vi :

/mydomain

Akan ditemukan baris sebagaimana berikut :

#mydomain = domain.tld

Ubahlah menjadi :

mydomain = smkngudo.sch.id

c.               Cari string inet_interfaces dengan mengetikkan perintah berikut pada modus perintah vi :

/inet_interfaces

Akan ditemukan baris sebagaimana berikut :

inet_interfaces = localhost

Ubahlah menjadi :

#inet_interfaces = localhost
inet_interfaces = all

d.               Cari string mydestination dengan mengetikkan perintah berikut pada modus perintah vi :

/mydestination

Akan ditemukan baris sebagaimana  berikut :

mydestination = $myhostname, localhost.$mydomain, localhost

Ubahlah menjadi :

#mydestination = $myhostname, localhost.$mydomain, localhost

mydestination = $myhostname, mail.smkngudo.sch.id, smkngudo.sch.id, mymail.smkngudo.sch.id, localhost.$mydomain, localhost, $mydomain

e.               Cari string mynetworks_style dengan mengetikkan perintah berikut pada modus perintah vi :

/mynetworks_style

Akan ditemukan baris sebagaimana berikut :

#mynetworks_style = host

Ubahlah menjadi :

mynetworks_style = subnet

f.                Cari string mynetworks dengan mengetikkan perintah berikut pada modus perintah vi :

/mynetworks

Akan ditemukan baris sebagaimana berikut :

#mynetworks = 168.100.189.0/28, 127.0.0.0/8

Ubahlah menjadi :

mynetworks = 200.100.4.64/27

g.               Cari string home_mailbox dengan mengetikkan perintah berikut pada modus perintah vi :

/home_mailbox

Akan ditemukan baris sebagaimana berikut :

#home_mailbox = Maildir/

Ubahlah menjadi :

home_mailbox = Maildir/

h.               Simpan file konfigurasi main.cf yang telah diedit.
i.                 Untuk memastikan setiap user baru yang akan dibuat pada sistem pasti mempunyai direktori dengan nama Maildir pada setiap home directory-nya, maka kita harus membuat direktori Maildir pada direktori /etc/skel dengan perintah :

[root@server Fedora]# mkdir /etc/skel/Maildir
j.                 Sebagai persiapan pengujian, kita siapkan 2 user baru pada sistem dengan nama user1 password user1 dan user2 password user2.
Buat user dengan nama user1 menggunakan perintah :

[root@server ~]# adduser user1

k.               Atur password untuk user1 dengan perintah

[root@server ~]# passwd user1
Changing password for user user1.
New UNIX password:

Ketikkan user1 sebagai password untuk user1.

BAD PASSWORD: it is too short
Retype new UNIX password:

Ketikkan kembali user1 sebagai konfirmasi password untuk user1
Apabila proses penentuan password tidak mengalami masalah, muncul tampilan lebih kurang sebagaimana berikut :

passwd: all authentication tokens updated successfully.

l.                 Buat user dengan nama user2 menggunakan perintah :

[root@server ~]# adduser user2

m.             Atur password untuk user2 dengan perintah
[root@server ~]# passwd user2
Changing password for user user2.
New UNIX password:

Ketikkan user2 sebagai password untuk user2.

BAD PASSWORD: it is too short
Retype new UNIX password:

Ketikkan kembali user2 sebagai konfirmasi password untuk user2
Apabila proses penentuan password tidak mengalami masalah, muncul tampilan lebih kurang sebagaimana berikut :
passwd: all authentication tokens updated successfully.

n.               Secara default, Linux Fedora 7 menggunakan Sendmail sebagai perangkat lunak default untuk mail server. Secara otomatis pula layanan sendmail berjalan pada runlevel 2, 3, 4, dan 5. Kita tidak dapat menggunakan 2 layanan mail server secara bersamaan. Oleh karena itu kita harus menghentikan terlebih dahulu layanan sendmail dengan perintah :

[root@server Fedora]# service sendmail stop

Apabila tidak terjadi masalah, muncul tampilan lebih kurang sebagaimana berikut :

Shutting down sm-client:                                   [  OK  ]
Shutting down sendmail:                                    [  OK  ]

o.               Untuk menghindari sendmail kembali berjalan secara otomatis pada runlevel 2, 3, 4, atau 5, maka kita harus mengatur supaya layanan sendmail tidak dijalankan pada runlevel 2, 3, 4, atau 5 dengan perintah :

[root@server Fedora]# chkconfig --level 2345 sendmail off




p.               Setelah layanan sendmail dapat dihentikan, maka layanan postfix dapat dijalankan dengan perintah :

[root@server Fedora]# service postfix start

Apabila tidak terjadi masalah, muncul tampilan lebih kurang sebagaimana berikut :

Starting postfix:                                          [  OK  ]

q.               Untuk memastikan bahwa layanan postfix sudah berjalan, perintah yang dapat digunakan adalah :

[root@server Fedora]# netstat -tanp|grep 25

Apabila layanan postfix sudah dapat berjalan, muncul tampilan lebih kurang sebagaimana berikut :

tcp        0      0 0.0.0.0:25                  0.0.0.0:*         LISTEN 12735/master

11.            Instalasi mail klien Dovecot
Dovecot mempunyai beberapa paket dependensi yang harus diinstal terlebih dahulu. Paket yang menjadi dependensi Dovecot tersebut adalah mysql-libs-5.0.37-2.fc7.i386.rpm dan postgresql-libs-8.2.3-2.fc7.i386.rpm.
File setup perangkat lunak Dovecot beserta paket dependensinya terdapat pada DVD installer Linux Fedora 7. Untuk mengakses file tersebut, kita harus berpindah ke direktori /mnt/Fedora. Perintah yang digunakan adalah :

[root@server Fedora]# cd /mnt/Fedora/

Setelah masuk ke direktori /mnt/Fedora, jalankan langkah-langkah berikut :
a.               Lakukan instalasi perangkat lunak mysql-libs-5.0.37-2.fc7.i386.rpm dengan perintah :

[root@server Fedora]# rpm -ivh mysql-libs-5.0.37-2.fc7.i386.rpm

Apabila proses instalasi tidak mengalami masalah, muncul tampilan lebih kurang sebagai berikut :

warning: mysql-libs-5.0.37-2.fc7.i386.rpm: Header V3 DSA signature: NOKEY, key ID 4f2a6fd2
Preparing...                ########################################### [100%]
   1:mysql-libs        ########################################### [100%]

b.               Lakukan instalasi perangkat lunak postgresql-libs-8.2.3-2.fc7.i386.rpm dengan perintah :

[root@server Fedora]# rpm -ivh postgresql-libs-8.2.3-2.fc7.i386.rpm

Apabila proses instalasi tidak mengalami masalah, muncul tampilan lebih kurang sebagai berikut :

warning: postgresql-libs-8.2.3-2.fc7.i386.rpm: Header V3 DSA signature: NOKEY, key ID 4f2a6fd2
Preparing...                ########################################### [100%]
   1:postgresql-libs        ########################################### [100%]

c.        Lakukan instalasi perangkat lunak dovecot-1.0.0-11.fc7.i386.rpm dengan perintah :

[root@server Fedora]# rpm -ivh dovecot-1.0.0-11.fc7.i386.rpm

Apabila proses instalasi tidak mengalami masalah, muncul tampilan lebih kurang sebagai berikut :

warning: dovecot-1.0.0-11.fc7.i386.rpm: Header V3 DSA signature: NOKEY, key ID 4f2a6fd2
Preparing...                ########################################### [100%]
   1:dovecot                ########################################### [100%]




12.            Konfigurasi mail klien Dovecot
File konfigurasi utama dari Dovecot adalah /etc/dovecot.conf. Perintah yang digunakan untuk mengedit file /etc/dovecot.conf adalah :

[root@server Fedora]# vi /etc/dovecot.conf

Untuk mengkonfigurasikan Dovecot, maka pada file /etc/dovecot.conf, jalankan langkah-langkah berikut :
a.               Cari string protocols dengan mengetikkan perintah berikut pada modus perintah vi :

/protocols

Akan ditemukan baris sebagaimana berikut :

#protocols = imap imaps pop3 pop3s

Ubahlah menjadi :

protocols = imap imaps pop3 pop3s

b.               Simpan file konfigurasi dovecot.conf yang telah diedit.
c.               Menjalankan layanan dovecot
Setelah dikonfigurasikan dengan benar, layanan dovecot dapat dijalankan dengan perintah :

[root@server Fedora]# service dovecot start

Apabila tidak terjadi masalah, muncul tampilan lebih kurang sebagaimana berikut :

Starting Dovecot Imap:                                     [  OK  ]

d.               Untuk memastikan bahwa layanan dovecot sudah berjalan, perintah yang dapat digunakan adalah :

[root@server Fedora]# netstat -tanp|grep 110

Apabila layanan dovecot sudah dapat berjalan, muncul tampilan lebih kurang sebagaimana berikut :

tcp            0     0     :::110      :::*  LISTEN      13027/dovecot

13.            Instalasi mail klien berbasis web Squirrelmail
File setup perangkat lunak Squirrelmail tidak terdapat pada DVD installer Linux Fedora 7. Kita harus mendownload sendiri file ini secara manual dari situs resminya di www.squirrelmail.org.
Diasumsikan dalam jawaban ini bahwa peserta mendownload file instalasi Squirrelmail dari komputer yang berbeda dan menyalinnya ke komputer yang digunakan dalam pelaksanaan ujian menggunakan USB flashdisk.
Versi terakhir Squirrelmail ketika jawaban ini dibuat ( Kamis, 27 Januari 2011 ) adalah 1.4.21. Download file squirrelmail-1.4.21.tar.gz dan simpan pada USB flashdisk Anda.
Setelah file didownload dengan sempurna, salin file squirrelmail-1.4.21.tar.gz yang telah didownload ke komputer yang digunakan dalam pelaksanaan ujian.
Untuk dapat menyalin file squirrelmail-1.4.21.tar.gz dari USB flashdisk ke komputer yang digunakan ujian, USB flashdisk harus di-mount terlebih dahulu. Pada jawaban ini, mount point USB flashdisk yang kita gunakan adalah /fd.
a.               Buat direktori /fd terlebih dahulu dengan memberikan perintah :

[root@server ~]# mkdir /fd

b.               Jalankan proses mounting USB flashdisk dengan mount point /fd dengan memberikan perintah :

[root@server ~]# mount –t vfat /dev/sda1 /fd

Catatan :
Nama perangkat /dev/sda1 bukan merupakan nama divais yang selalu baku. Nama ini harus dicek dan disesuaikan dengan hasil pengenalan komputer yang digunakan terhadap USB flashdisk yang digunakan.

c.               Untuk mengakses file squirrelmail-1.4.21.tar.gz, kita harus berpindah ke direktori /fd. Perintah yang digunakan adalah :

[root@server ~]# cd /fd

d.               Salin file squirrelmail-1.4.21.tar.gz menuju direktori /root dengan perintah :

[root@server fd]# cp squirrelmail-1.4.21.tar.gz /root

e.               Setelah file squirrelmail-1.4.21.tar.gz disalin ke direktori /root, kita harus menuju ke direktori /root untuk mengekstrak file squirrelmail-1.4.21.tar.gz. Perintah yang digunakan adalah :

[root@server fd]# cd /root

f.                Ekstrak file squirrelmail-1.4.21.tar.gz menggunakan perintah :

[root@server ~]# tar –zxvf squirrelmail-1.4.21.tar.gz

g.               Secara default, squirrelmail-1.4.21.tar.gz akan diekstrak pada direktori dengan nama /root/squirrelmail-1.4.21. Ubahlah nama direktori ini menjadi mail dengan menggunakan perintah :

[root@server ~]# mv /root/squirrelmail-1.4.21 /root/mail

h.               Direktori mail kemudian ditempatkan di direktori /home/data_user dengan jalan disalin menuju direktori /home/data_user supaya dapat diakses menggunakan layanan web server Apache.
Untuk menyalin direktori squirrelmail-1.4.21 dari /root menuju direktori /home/data_user, perintah yang digunakan adalah :

[root@server ~]# cp –r /root/mail /home/data_user

14.            Konfigurasi mail klien berbasis web Squirrelmail
Squirrelmail versi 1.4.21 menyediakan layanan konfigurasi secara interaktif sehingga memudahkan pengguna dalam mengkonfigurasikan Squirrelmail versi 1.4.21.
Untuk mengkonfigurasikan Squirrelmail 1.4.21, jalankan langkah-langkah berikut :
a.               Kita harus masuk di direktori utama Squirrelmail yang kita gunakan ( dalam hal ini pada direktori /home/data_user/mail ). Perintah yang digunakan adalah :

[root@server ~]# cd /home/data_user/mail

b.               Jalankan skrip konfigurasi dengan perintah :
[root@server mail]# ./configure
Akan ditampilan antarmuka konfigurasi Squirrelmail sebagaimana berikut :

SquirrelMail Configuration : Read: config.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
Main Menu --
1.  Organization Preferences
2.  Server Settings
3.  Folder Defaults
4.  General Options
5.  Themes
6.  Address Books
7.  Message of the Day (MOTD)
8.  Plugins
9.  Database
10. Languages

D.  Set pre-defined settings for specific IMAP servers

C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >>








c.               Akses setting ServerSetting dengan memberikan perintah 2 pada prompt Command:

SquirrelMail Configuration : Read: config.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
Main Menu --
1.  Organization Preferences
2.  Server Settings
3.  Folder Defaults
4.  General Options
5.  Themes
6.  Address Books
7.  Message of the Day (MOTD)
8.  Plugins
9.  Database
10. Languages

D.  Set pre-defined settings for specific IMAP servers

C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >> 2

d.               Setelah masuk ke setting ServerSetting, akan ditampilkan tampilan ServerSetting sebagaimana berikut :

SquirrelMail Configuration : Read: config_default.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
Server Settings

General
-------
1.  Domain                 : example.com
2.  Invert Time            : false
3.  Sendmail or SMTP       : SMTP

A.  Update IMAP Settings   : localhost:143 (other)
B.  Update SMTP Settings   : localhost:25

R   Return to Main Menu
C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >>

e.               Ubah parameter Domain dengan memberikan perintah 1 pada prompt Command :

SquirrelMail Configuration : Read: config_default.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
Server Settings

General
-------
1.  Domain                 : example.com
2.  Invert Time            : false
3.  Sendmail or SMTP       : SMTP

A.  Update IMAP Settings   : localhost:143 (other)
B.  Update SMTP Settings   : localhost:25

R   Return to Main Menu
C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >> 1


The domain name is the suffix at the end of all email addresses.  If
for example, your email address is jdoe@example.com, then your domain
would be example.com.

[example.com]:

Pada posisi kursor, ketikkan smkngudo.sch.id dan akhiri dengan menekan Enter.

f.                Anda akan kembali ke posisi setting ServerSetting, ubah setting Update IMAP Settings dengan memberikan perintah A pada prompt Command :

SquirrelMail Configuration : Read: config_default.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
Server Settings

General
-------
1.  Domain                 : smkngudo.sch.id
2.  Invert Time            : false
3.  Sendmail or SMTP       : SMTP

A.  Update IMAP Settings   : localhost:143 (other)
B.  Update SMTP Settings   : localhost:25

R   Return to Main Menu
C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >> A

g.               Parameter-parameter IMAP Settings ditampilkan, ubah parameter IMAP Server dengan memberikan perintah 4 pada prompt Command :

SquirrelMail Configuration : Read: config.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
Server Settings

General
-------
1.  Domain                 : smkngudo.sch.id
2.  Invert Time            : false
3.  Sendmail or SMTP       : SMTP

IMAP Settings
--------------
4.  IMAP Server            : localhost
5.  IMAP Port              : 143
6.  Authentication type    : login
7.  Secure IMAP (TLS)      : false
8.  Server software        : other
9.  Delimiter              : detect

B.  Update SMTP Settings   : localhost:25
H.  Hide IMAP Server Settings

R   Return to Main Menu
C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >> 4
This is the hostname where your IMAP server can be contacted.
[localhost]:

Pada posisi kursor, ketikkan smkngudo.sch.id dan akhiri dengan menekan Enter.

h.               Anda akan kembali ke posisi setting IMAP Setting, ubah setting Update SMTP Settings dengan memberikan perintah B pada prompt Command :
SquirrelMail Configuration : Read: config_default.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
Server Settings

General
-------
1.  Domain                 : smkngudo.sch.id
2.  Invert Time            : false
3.  Sendmail or SMTP       : SMTP

IMAP Settings
--------------
4.  IMAP Server            : smkngudo.sch.id
5.  IMAP Port              : 143
6.  Authentication type    : login
7.  Secure IMAP (TLS)      : false
8.  Server software        : other
9.  Delimiter              : detect

B.  Update SMTP Settings   : localhost:25
H.  Hide IMAP Server Settings

R   Return to Main Menu
C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >> B

i.                 Parameter-parameter SMTP Settings ditampilkan, ubah parameter SMTP Server dengan memberikan perintah 4 pada prompt Command :

SquirrelMail Configuration : Read: config_default.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
Server Settings

General
-------
1.  Domain                 : smkngudo.sch.id
2.  Invert Time            : false
3.  Sendmail or SMTP       : SMTP

SMTP Settings
-------------
4.   SMTP Server           : localhost
5.   SMTP Port             : 25
6.   POP before SMTP       : false
7.   SMTP Authentication   : none
8.   Secure SMTP (TLS)     : false
9.   Header encryption key :

A.  Update IMAP Settings   : smkngudo.sch.id:143 (other)
H.  Hide SMTP Settings

R   Return to Main Menu
C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >> 4
This is the hostname of your SMTP server.
[localhost]:

Pada posisi kursor, ketikkan smkngudo.sch.id dan akhiri dengan menekan Enter.



j.                 Simpan perubahan dengan memberikan perintah S pada prompt Command :

SquirrelMail Configuration : Read: config.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
Server Settings

General
-------
1.  Domain                 : smkngudo.sch.id
2.  Invert Time            : false
3.  Sendmail or SMTP       : SMTP

SMTP Settings
-------------
4.   SMTP Server           : smkngudo.sch.id
5.   SMTP Port             : 25
6.   POP before SMTP       : false
7.   SMTP Authentication   : none
8.   Secure SMTP (TLS)     : false
9.   Header encryption key :

A.  Update IMAP Settings   : smkngudo.sch.id:143 (other)
H.  Hide SMTP Settings

R   Return to Main Menu
C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >> S

Muncul pesan konfirmasi

Data saved in config.php
Press Enter to continue...

Tekan Enter untuk melanjutkan.

k.               Kita kembali menuju ke menu utama konfigurasi Squirrelmail dengan memberikan perintah R pada prompt Command :

SquirrelMail Configuration : Read: config.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
Server Settings

General
-------
1.  Domain                 : smkngudo.sch.id
2.  Invert Time            : false
3.  Sendmail or SMTP       : SMTP

SMTP Settings
-------------
4.   SMTP Server           : smkngudo.sch.id
5.   SMTP Port             : 25
6.   POP before SMTP       : false
7.   SMTP Authentication   : none
8.   Secure SMTP (TLS)     : false
9.   Header encryption key :

A.  Update IMAP Settings   : smkngudo.sch.id:143 (other)
H.  Hide SMTP Settings

R   Return to Main Menu
C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >> R

l.                 Pilih menu Set pre-defined settings for specific IMAP servers dengan memberikan perintah D pada prompt Command :

SquirrelMail Configuration : Read: config_default.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
Main Menu --
1.  Organization Preferences
2.  Server Settings
3.  Folder Defaults
4.  General Options
5.  Themes
6.  Address Books
7.  Message of the Day (MOTD)
8.  Plugins
9.  Database
10. Languages

D.  Set pre-defined settings for specific IMAP servers

C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >> D

m.             Karena kita menggunakan Dovecot sebagai IMAP Server, kita berikan informasi dovecot pada prompt Command :
SquirrelMail Configuration : Read: config_default.php
---------------------------------------------------------
While we have been building SquirrelMail, we have discovered some
preferences that work better with some servers that don't work so
well with others.  If you select your IMAP server, this option will
set some pre-defined settings for that server.

Please note that you will still need to go through and make sure
everything is correct.  This does not change everything.  There are
only a few settings that this will change.

Please select your IMAP server:
    bincimap    = Binc IMAP server
    courier     = Courier IMAP server
    cyrus       = Cyrus IMAP server
    dovecot     = Dovecot Secure IMAP server
    exchange    = Microsoft Exchange IMAP server
    hmailserver = hMailServer
    macosx      = Mac OS X Mailserver
    mercury32   = Mercury/32
    uw          = University of Washington's IMAP server
    gmail       = IMAP access to Google mail (Gmail) accounts

    quit        = Do not change anything

Command >> dovecot

              imap_server_type = dovecot
         default_folder_prefix =
                  trash_folder = Trash
                   sent_folder = Sent
                  draft_folder = Drafts
            show_prefix_option = false
          default_sub_of_inbox = false
show_contain_subfolders_option = false
            optional_delimiter = detect
                 delete_folder = false

Press any key to continue...

Tekan Enter untuk melanjutkan.
n.               Kita dibawa kembali menuju ke menu utama konfigurasi Squirrelmail.
o.               Pilih menu General Options dengan memberikan perintah 4 pada prompt Command :

SquirrelMail Configuration : Read: config_default.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
Main Menu --
1.  Organization Preferences
2.  Server Settings
3.  Folder Defaults
4.  General Options
5.  Themes
6.  Address Books
7.  Message of the Day (MOTD)
8.  Plugins
9.  Database
10. Languages

D.  Set pre-defined settings for specific IMAP servers

C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >> 4

p.               Parameter-parameter General Options ditampilkan, ubah parameter Data Directory dengan memberikan perintah 1 pada prompt Command :

SquirrelMail Configuration : Read: config_default.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
General Options
1.  Data Directory               : /var/local/squirrelmail/data/
2.  Attachment Directory         : /var/local/squirrelmail/attach/
3.  Directory Hash Level         : 0
4.  Default Left Size            : 150
5.  Usernames in Lowercase       : false
6.  Allow use of priority        : true
7.  Hide SM attributions         : false
8.  Allow use of receipts        : true
9.  Allow editing of identity    : true
    Allow editing of name        : true
    Remove username from header  : false
10. Allow server thread sort     : false
11. Allow server-side sorting    : false
12. Allow server charset search  : true
13. Enable UID support           : true
14. PHP session name             : SQMSESSID
15. Location base                :
16. Only secure cookies if poss. : true
17. Disable secure forms         : false
18. Page referal requirement     :

R   Return to Main Menu
C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >> 1











q.               Akan ditampilkan tampilan lebih kurang sebagaimana berikut :

Specify the location for your data directory.
The path name can be absolute or relative (to the config directory).
You probably need to create this directory yourself. Here are two examples:
  Absolute:    /var/local/squirrelmail/data/
  Relative:    ../data/
Relative paths to directories outside of the SquirrelMail distribution
will be converted to their absolute path equivalents in config.php.

Note: There are potential security risks with having a writable directory
under the web server's root directory (ex: /home/httpd/html).
For this reason, it is recommended to put the data directory
in an alternate location of your choice.

[/var/local/squirrelmail/data/]:

Pada posisi kursor, ketikkan : ../data/

r.                Kita akan dibawa kembali ke menu General Options, ubah parameter Data Directory dengan memberikan perintah 2 pada prompt Command :

SquirrelMail Configuration : Read: config_default.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
General Options
1.  Data Directory               : ../data/
2.  Attachment Directory         : /var/local/squirrelmail/attach/
3.  Directory Hash Level         : 0
4.  Default Left Size            : 150
5.  Usernames in Lowercase       : false
6.  Allow use of priority        : true
7.  Hide SM attributions         : false
8.  Allow use of receipts        : true
9.  Allow editing of identity    : true
    Allow editing of name        : true
    Remove username from header  : false
10. Allow server thread sort     : false
11. Allow server-side sorting    : false
12. Allow server charset search  : true
13. Enable UID support           : true
14. PHP session name             : SQMSESSID
15. Location base                :
16. Only secure cookies if poss. : true
17. Disable secure forms         : false
18. Page referal requirement     :

R   Return to Main Menu
C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >> 2
Path to directory used for storing attachments while a mail is
being sent. The path name can be absolute or relative (to the config directory).
It doesn't matter.  Here are two examples:
  Absolute:    /var/spool/squirrelmail/attach/
  Relative:    ../attach/
Relative paths to directories outside of the SquirrelMail distribution
will be converted to their absolute path equivalents in config.php.





Note:  There are a few security considerations regarding this
directory:
  1.  It should have the permission 733 (rwx-wx-wx) to make it
      impossible for a random person with access to the webserver
      to list files in this directory.  Confidential data might
      be laying around in there.
      Depending on your user:group assignments, 730 (rwx-wx---)
      may be possible, and more secure (e.g. root:apache)
  2.  Since the webserver is not able to list the files in the
      content is also impossible for the webserver to delete files
      lying around there for too long.
  3.  It should probably be another directory than the data
      directory specified in option 3.

[/var/spool/squirrelmail/attach/]:

Pada posisi kursor, ketikkan : ../attach/

s.               Simpan perubahan dengan memberikan perintah S pada prompt Command :

SquirrelMail Configuration : Read: config_default.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
General Options
1.  Data Directory               : ../data/
2.  Attachment Directory         : ../attach/
3.  Directory Hash Level         : 0
4.  Default Left Size            : 150
5.  Usernames in Lowercase       : false
6.  Allow use of priority        : true
7.  Hide SM attributions         : false
8.  Allow use of receipts        : true
9.  Allow editing of identity    : true
    Allow editing of name        : true
    Remove username from header  : false
10. Allow server thread sort     : false
11. Allow server-side sorting    : false
12. Allow server charset search  : true
13. Enable UID support           : true
14. PHP session name             : SQMSESSID
15. Location base                :
16. Only secure cookies if poss. : true
17. Disable secure forms         : false
18. Page referal requirement     :

R   Return to Main Menu
C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >> S

Muncul pesan konfirmasi

Data saved in config.php
Press Enter to continue…

Tekan Enter untuk melanjutkan.












t.                Berikan perintah R untuk kembali ke menu utama konfigurasi Squirrelmail

SquirrelMail Configuration : Read: config_default.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
General Options
1.  Data Directory               : ../data/
2.  Attachment Directory         : ../attach/
3.  Directory Hash Level         : 0
4.  Default Left Size            : 150
5.  Usernames in Lowercase       : false
6.  Allow use of priority        : true
7.  Hide SM attributions         : false
8.  Allow use of receipts        : true
9.  Allow editing of identity    : true
    Allow editing of name        : true
    Remove username from header  : false
10. Allow server thread sort     : false
11. Allow server-side sorting    : false
12. Allow server charset search  : true
13. Enable UID support           : true
14. PHP session name             : SQMSESSID
15. Location base                :
16. Only secure cookies if poss. : true
17. Disable secure forms         : false
18. Page referal requirement     :

R   Return to Main Menu
C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >> R

u.               Pada tampilan menu utama konfigurasi Squirrelmail, sekali lagi kita berikan perintah penyimpanan dengan memberikan perintah S pada prompt Command :

SquirrelMail Configuration : Read: config_default.php (1.4.0)
---------------------------------------------------------
Main Menu --
1.  Organization Preferences
2.  Server Settings
3.  Folder Defaults
4.  General Options
5.  Themes
6.  Address Books
7.  Message of the Day (MOTD)
8.  Plugins
9.  Database
10. Languages

D.  Set pre-defined settings for specific IMAP servers

C   Turn color on
S   Save data
Q   Quit

Command >> S

Muncul pesan konfirmasi

Data saved in config.php
Press Enter to continue...

Tekan Enter untuk melanjutkan.





v.               Berikan perintah Q untuk keluar dari menu utama konfigurasi Squirrelmail.
Muncul tampilan lebih kurang sebagaimana berikut :

Exiting conf.pl.
You might want to test your configuration by browsing to
http://your-squirrelmail-location/src/configtest.php
Happy SquirrelMailing!

Tampilan tersebut menandakan konfigurasi berhasil disimpan dan berhasil dilaksanakan.

Apabila muncul konfirmasi sebagaimana berikut :

You have not saved your data.
Save?  [Y/n]:

Ketikkan Y dan diakhiri dengan Enter.
w.              Proses konfigurasi Squirrelmail selesai. Untuk menampung file attachment dari e-mail, kita juga harus membuat direktori /home/data_user/mail/attach dengan menggunakan perintah :
[root@server ~]# mkdir /home/data_user/mail/attach

x.               Untuk memastikan supaya seluruh direktori /home/data_user/mail dapat diakses oleh siapa saja, kita harus mengatur kode akses direktori /home/data_user/mail beserta isinya menjadi 777. Pengaturan ini hendaknya dilakukan di luar direktori /home/data_user/mail. Oleh karena itu, sebelum mengubah kode akses direktori /home/data_user/mail, kita berpindah ke direktori /root terlebih dahulu dengan perintah :

[root@server data_user]# cd /root

Jalankan perintah mengubah kode akses direktori /home/data_user/mail beserta isinya menjadi 777 dengan perintah :

[root@server ~]# chmod –R 777 /home/data_user/mail



Pengujian pada PC klien
1.               Menjalankan Command Prompt pada Windows XP
Untuk menjalankan Command Prompt pada Windows XP, kita dapat mengakses menu Start > All Programs > Accessories > Command Prompt.
Akan ditampilkan tampilan Command Prompt sebagaimana berikut :


2.               Pengujian konfigurasi IP PC klien
Pengujian konfigurasi IP PC klien dapat dilakukan dengan sangat sederhana dengan menjalankan perintah berikut pada Command Prompt.

C:\Documents and Settings\user1>ping 200.100.4.69

Apabila konfigurasi telah berjalan dengan benar, muncul tampilan lebih kurang sebagaimana berikut :

Pinging 200.100.4.69 with 32 bytes of data :

Reply from 200.100.4.69: bytes=32 time<1ms TTL=64
Reply from 200.100.4.69: bytes=32 time<1ms TTL=64
Reply from 200.100.4.69: bytes=32 time<1ms TTL=64
Reply from 200.100.4.69: bytes=32 time<1ms TTL=64

Ping statistics for 200.100.4.69:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 ( 0% loss ),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

3.               Pengujian konektifitas dari PC klien menuju IP 200.100.4.65
Pengujian konfigurasi IP PC klien menuju IP 200.100.4.65 dapat dilakukan dengan menjalankan perintah berikut pada Command Prompt.

C:\Document and Settings\user1>ping 200.100.4.65

Apabila konektifitas telah berjalan dengan benar, muncul tampilan lebih kurang sebagaimana berikut :

Pinging 200.100.4.65 with 32 bytes of data :

Reply from 200.100.4.65: bytes=32 time<1ms TTL=64
Reply from 200.100.4.65: bytes=32 time<1ms TTL=64
Reply from 200.100.4.65: bytes=32 time<1ms TTL=64
Reply from 200.100.4.65: bytes=32 time<1ms TTL=64

Ping statistics for 200.100.4.65:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 ( 0% loss ),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms


4.               Pengujian konektifitas dari PC klien menuju IP 200.100.4.66
Pengujian konfigurasi IP PC klien menuju IP 200.100.4.66 dapat dilakukan dengan menjalankan perintah berikut pada Command Prompt.

C:\Documents and Settings\user1>ping 200.100.4.66

Apabila konektifitas telah berjalan dengan benar, muncul tampilan lebih kurang sebagaimana berikut :

Pinging 200.100.4.66 with 32 bytes of data :

Reply from 200.100.4.66: bytes=32 time<1ms TTL=64
Reply from 200.100.4.66: bytes=32 time<1ms TTL=64
Reply from 200.100.4.66: bytes=32 time<1ms TTL=64
Reply from 200.100.4.66: bytes=32 time<1ms TTL=64

Ping statistics for 200.100.4.66:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 ( 0% loss ),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

5.               Pengujian konektifitas dari PC klien menuju IP 200.100.4.67
Pengujian konfigurasi IP PC klien menuju IP 200.100.4.67 dapat dilakukan dengan menjalankan perintah berikut pada Command Prompt.

C:\Documents and Settings\user1>ping 200.100.4.67

Apabila konektifitas telah berjalan dengan benar, muncul tampilan lebih kurang sebagaimana berikut :

Pinging 200.100.4.67 with 32 bytes of data :

Reply from 200.100.4.67: bytes=32 time<1ms TTL=64
Reply from 200.100.4.67: bytes=32 time<1ms TTL=64
Reply from 200.100.4.67: bytes=32 time<1ms TTL=64
Reply from 200.100.4.67: bytes=32 time<1ms TTL=64

Ping statistics for 200.100.4.67:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 ( 0% loss ),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

6.               Pengujian hasil query alamat www.smkngudo.sch.id oleh DNS server  dari PC klien
Pengujian hasil query alamat www.smkngudo.sch.id oleh DNS server dari PC klien dapat dilakukan dengan menjalankan perintah berikut pada Command Prompt :

C:\Documents and Settings\user1>nslookup www.smkngudo.sch.id

Apabila hasil query berjalan dengan benar, muncul tampilan lebih kurang sebagaimana berikut :

*** Can’t find server name for address 200.100.4.65: Non-existent domain
*** Default servers are not available
Server:  UnKnown
Address:  200.100.4.65

Name:    www.smkngudo.sch.id
Address:  200.100.4.66

7.               Pengujian hasil query alamat mail.smkngudo.sch.id oleh DNS server dari PC klien
Pengujian hasil query alamat mail.smkngudo.sch.id oleh DNS server dari PC klien dapat dilakukan dengan menjalankan perintah berikut pada Command Prompt :

C:\Documents and Settings\user1>nslookup mail.smkngudo.sch.id








Apabila hasil query berjalan dengan benar, muncul tampilan lebih kurang sebagaimana berikut :

*** Can’t find server name for address 200.100.4.65: Non-existent domain
*** Default servers are not available
Server:  UnKnown
Address:  200.100.4.65

Name:    mail.smkngudo.sch.id
Address:  200.100.4.67

8.               Pengujian jalannya web server Apache yang telah mendukung PHP
Untuk menguji jalannya web server Apache yang telah mendukung PHP, kita harus menggunakan web browser. Untuk memudahkan pengujian, kita menggunakan web browser yang ada pada Windows XP, misalnya Internet Explorer 6 atau Mozilla Firefox. Dalam jawaban ini akan digunakan web browser Mozilla Firefox untuk menguji jalannya web browser Apache yang telah mendukung PHP.
a.               Jalankan web browser yang terinstalasi pada PC klien. Pada jawaban ini, digunakan web browser Internet Explorer 6.
b.               Pada Address bar, ketikkan : www.smkngudo.sch.id/testing.php
c.               Apabila web browser Apache beserta dukungan PHP dapat berjalan sempurna, tampilan pada web browser lebih kurang sebagaimana tampilan berikut ini :


9.               Pengujian jalannya Postfix untuk mengirimkan e-mail dan pengujian jalannya Dovecot untuk menerima e-mail sesuai user penerima.
a.               Untuk menguji jalannya Postfix, kita harus melakukan komunikasi dengan Postfix menggunakan telnet menuju port nomor 25. Perintah yang dapat digunakan adalah :

[root@server user1]# telnet mail.smkngudo.sch.id 25

Apabila komunikasi berhasil dijalankan, akan muncul tampilan sebagaimana berikut :

Trying 200.100.4.67...
Connected to mail.smkngudo.sch.id.
Escape character is '^]'.
220 mymail.smkngudo.sch.id ESMTP Postfix





Pertama-tama kita tentukan nama pengirim e-mail dengan memberikan perintah sebagai berikut :

mail from:user1@smkngudo.sch.id [ Enter ]

Apabila alamat e-mail pengirim dikenali, maka akan muncul konfirmasi sebagaimana berikut :

250 2.1.0 Ok

Kemudian kita tentukan nama penerima e-mail dengan memberikan perintah sebagai berikut :

rcpt to:user2@smkngudo.sch.id [ Enter ]

Apabila alamat e-mail tujuan dikenali, maka akan muncul konfirmasi sebagaimana berikut :

250 2.1.5 Ok

Tahap berikutnya adalah mengetikkan isi e-mail yang diawali dengan memberikan perintah data :

data

Muncul konfirmasi sebagaimana berikut :

354 End data with .

Ketiklah isi e-mail sebagaimana contoh berikut :

Selamat menempuh UKK 2011 kepada segenap siswa kelas 12 TKJ SMKN Gudo
. [ berikan tanda titik untuk mengakhiri penulisan isi email dan diikuti menekan Enter ]

Apabila proses berjalan muncul, akan muncul pesan konfirmasi sebagaimana berikut :

250 2.0.0 Ok: queued as 788CE52E88

Untuk memutus komunikasi dengan Postfix, berikan perintah berikut :

quit

Akan muncul pesan konfirmasi yang menyatakan komunikasi dengan Postfix telah ditutup.

221 2.0.0 Bye
Connection closed by foreign host.

b.               Untuk menguji jalannya Dovecot, kita harus melakukan komunikasi dengan Dovecot menggunakan telnet menuju port nomor 110. Perintah yang dapat digunakan adalah :

[root@server user1]# telnet mail.smkngudo.sch.id 110

Apabila komunikasi berhasil dijalankan, akan muncul tampilan sebagaimana berikut :

Trying 200.100.4.67...
Connected to mail.smkngudo.sch.id.
Escape character is '^]'.
+OK Dovecot ready.

Masukkan nama user yang akan mengakses e-mail dengan mengetikkan perintah berikut diikuti nama user yang akan mengakses e-mail :

user user2

Apabila user dikenali, muncul konfirmasi :

+OK

Masukkan password user yang akan mengakses e-mail dengan mengetikkan perintah berikut diikuti password user yang akan mengakses e-mail :

pass user2
Apabila password sesuai, muncul konfirmasi :

+OK Logged in.

Untuk menampilkan isi Inbox user yang login, digunakan perintah :

list

Akan muncul tampilan berupa daftar pesan-pesan yang ada pada Inbox user aktif sebagaimana berikut :

+OK 1 messages:
1 560
.
Untuk menampilkan e-mail nomor ke-1, digunakan perintah :

retr 1

Apabila e-mail diterima dengan sempurna, maka e-mail akan ditampilkan sebagaimana berikut :

+OK 560 octets
Return-Path:
X-Original-To: user2@smkngudo.sch.id
Delivered-To: user2@smkngudo.sch.id
Received: from mail.smkngudo.sch.id (mail.smkngudo.sch.id [200.100.4.67])
        by mymail.smkngudo.sch.id (Postfix) with SMTP id 788CE52E88
        for ; Mon, 31 Jan 2011 01:17:45 +0700 (WIT)
Message-Id: <20110130181755.788CE52E88@mymail.smkngudo.sch.id>
Date: Mon, 31 Jan 2011 01:17:45 +0700 (WIT)
From: user1@smkngudo.sch.id
To: undisclosed-recipients:;

Selamat menempuh UKK 2011 kepada segenap siswa kelas 12 TKJ SMKN Gudo
.
Untuk menutup komunikasi dengan Dovecot, perintah yang digunakan adalah :

quit

Akan muncul pesan konfirmasi yang menyatakan komunikasi dengan Postfix telah ditutup

+OK Logging out.
Connection closed by foreign host.

10.            Pengujian jalannya Squirrelmail untuk mengirimkan e-mail dan menerima e-mail sesuai user pengirim / penerima.
Untuk menguji jalannya Squirrelmail, jalankan langkah-langkah berikut :
a.               Buka Internet Explorer pada PC klien
Start > All Programs > Internet Explorer
b.               Pada Address Bar Internet Explorer, ketikkan mail.smkngudo.sch.id
Jika tidak ada masalah, akan ditampilkan tampilan login Squirrelmail sebagaimana tampilan berikut :

c.               Login ke layanan Squirrelmail dengan salah satu user pada mail server, misalnya user1 dan password user1 diakhiri dengan meng-klik tombol Login.
d.               Jika proses login berhasil, Anda akan masuk ke panel akun user1







e.               Cobalah untuk mengirimkan sebuah e-mail ke user2 menggunakan perintah Compose.


Setelah e-mail diketik, kirimkan e-mail dengan meng-klik tombol Send.
f.                Klik Sign Out untuk keluar dari panel akun user1. Periksa e-mail yang dikirimkan ke user2 dengan login dengan menggunakan nama user user2 dan password user2




g.               Apabila e-mail berhasil dikirim oleh user1, maka pada Inbox panel akun user2 akan ditemukan e-mail dari user1 yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya.

h.               Apabila e-mail dapat dengan sempurna diterima, kita bisa klik e-mail yang diterima dan membaca isinya.


i.                 Jika sampai dengan tahapan ini semua langkah berjalan baik, maka seluruh rangkaian tugas UKK 2011 telah dapat diselesaikan dengan baik.



Tambahan 1 :
Sekilas penggunaan teks editor vi :
Teks editor vi merupaka teks editor standar pada keluarga sistem operasi Linux / Unix. Teks editor vi mempunyai 2 modus yaitu modus perintah dan modus tulis. Pertama kali kita menjalankan teks editor vi, kita akan berada pada modus perintah.

Pada modus perintah, kita tidak bisa melakukan pengeditan terhadap berkas yang kita buka. Tekan huruf “I” pada keyboard untuk masuk ke modus tulis. Modus ini ditandai dengan indikator --INSERT -- di pojok kiri bawah layar editor vi.

Setelah melakukan pengeditan berkas yang kita buka, kita harus kembali ke modus perintah untuk memberikan perintah penyimpanan / keluar kepada teks editor vi. Tekan Esc pada keyboard untuk kembali ke modus perintah. Indikator --INSERT -- di pojok kiri bawah layar editor vi akan hilang yang menandakan bahwa kita masuk ke modus perintah.

Perintah yang dapat digunakan pada modus perintah teks editor vi adalah :

:wq
:
( write and quit ) digunakan untuk menyimpan berkas yang telah diedit dan keluar dari teks editor vi.
:q!
:
( force quit ) digunakan untuk keluar dari teks editor vi tanpa melakukan penyimpanan berkas yang telah diedit.
:[nomor_baris]
:
digunakan untuk menuju baris yang ditentukan pada nomor_baris

Misal :

:23
:
kursor akan langsung berpindah menuju baris ke-23 dari berkas yang kita buka
/[string]
:
digunakan untuk mencari bentuk tertentu dari string yang kita cari. Mekanisme ini identik dengan fasilitas Find pada pengolah kata Microsoft Word.

Misal : untuk mencari string “ServerAdmin”, kita dapat mengetikkan perintah

/ServerAdmin
:
kursor akan langsung berpindah menuju baris ke-23 dari berkas yang kita buka

Untuk melanjutkan pencarian string yang sama, kita cukup mengetikkan perintah :

/
:
vi akan melanjutkan mencari string ServerAdmin berikutnya

Setiap perintah yang telah diberikan pada jawaban ini selalu diakhiri dengan Enter kecuali diberikan keterangan lain.

Tambahan 2 :
Untuk memeriksa posisi direktori aktif ( posisi dimana kita berada saat itu ), kita dapat menggunakan perintah pwd ( path work directory )
Misal kita menjalankan perintah :

[root@testing ~]# pwd

Hasil yang ditampilkan misalnya sebagaimana berikut :

/root

Artinya kita pada saat itu sedang aktif berada pada direktori /root.
Gunakan perintah ini sebagai salat satu cara untuk memastikan kebenaran setiap langkah Anda.


Read More... konfigurasi web mail pada linux fedora 7 ( Lengkap )