TEMPATNYA GOKIL GOKILAN DAN HAL-HAL YANG ANEH DAN BERILMU PENGETAHUAN

Friday, April 1, 2011

'Cantik dan Elegan' ala Coco Chanel



Perancang busana Prancis Choco Chanel tampaknya selalu menjadi pionir dalam urusan mode, sehingga membuatnya menjadi tokoh yang diperhitungkan di dunia fashion.Pendiri label ternama fashion itu selalu terinspirasi dari kesederhanaan yang terlihat indah. Seperti dikutip dari laman Vogue, berikut tips bagi kaum perempuan untuk selalu tampil cantik dan elegen diberbagai kesempatan.
Busana mewah
Kemewahan haruslah nyaman, jika tidak bukan kemewahan namanya. Berbagai busana harian maupun gaun malam yang dibuat Chanel selalu nyaman dikenakan dan tidak menghambat gerak pemakainya.
Hak sepatu rendah, blus tanpa lengan di balik jaket, tas bertali panjang, semuanya dimaksudkan untuk membuat perempuan merasa nyaman mengenakannya. Bagi Chanel, kenyaman klien merupakan prioritas nomor satu daripada sekadar fesyen.
Celana
Celana membebaskan perempuan. Coco Chanel adalah perempuan pertama yang mendesain celana sekaligus mengenakannya. Ketika itu, kaum perempuan masih menderita karena harus memakai korset dan rok panjang.
Keberanian Coco tentu mendapat kritikan, tapi satu persatu perempuan mulai mencoba mengenakan celana seperti dirinya. Coco biasa memakai celana pendek yang dikombinasikan dengan sweater klaik mahal di siang hari. Untuk acara luar di malam hari, dia menciptakan wide pant yang menjadi terkenal berkat Marlene Dietrich.
Rok ideal
Rok yang sempurna harus menutupi lutut. Coco Chanel mengganggap lutut perempuan terlihat buruk, sehingga memutuskan harus menyembunyikannya di balik pakaian. Chanel mendesain sejumlah rok basic untuk perempuan pebisnis. Kebanyakan di antaranya memiliki model lurus dan ketat serta sangat elegan.
Gaun hitam mini
Coco Chanel memperkenalkan gaun hitam mini (little black dress/LBD) pada 1926, yang segera menjadi item fesyen andalan kaum perempuan di seluruh dunia. Dia ingin menciptakan sehelai gaun yang ideal dikenakan pada siang dan malam hari, seksi dan tak lekang oleh waktu, dan terlihat berbeda jika dikenakan dengan aksesori yang berbeda. Jika sebelum era Chanel hitam dianggap sebagai warna berkabung, saat ini warna tersebut dinilai klasik dan bergaya.
Setelan sempurna
Setelan yang sempurna harus menggabungkan kedua unsur feminin dan maskulin. Di awal 1920-an, citra perempuan tomboi dengan potongan rambut bob, siluet boyish, dan bola mata berkilau menjadi sangat populer.
Coco Chanel mengambil pakaian milik kekasih-kekasihnya, dan memodifikasinya menjadi busana yang pas di tubuhnya. Dia bereksperimen dengan berbagai hal, mulai dari sweater milik Boy Capel sampai mantel wol milik Duke of Westminster.

0 Respon: