Perusahaan pembuat software antivirus asal China dituduh sengaja menginstal virus ke dalam ponsel. Alhasil produk perusahaan ini diblokir di China.NetQin diklaim memasukkan virus ke dalam ponsel agar pengguna mau membayar perusahaan antivirus itu untuk menghapus virus itu. Tuduhan itu dilakukan oleh siaran televisi lokal China.
Menurut stasiun TV itu, NetQin memasukkan malware secara diam-diam saat program antivirus milik Netqin diinstal. Setelahnya, akan muncul peringatan dan memberi informasi pada pengguna agar meng-update antivirusnya untuk menghapus virus itu.
Tiap kali update, pengguna harus membayar US$0,30 (Rp2.600). Selain itu seperti dikutip techrepublic, NetQin juga diklaim menghapus bermacam antivirus yang ada dalam ponsel korban agar virus yang mereka masukkan tak terdeteksi.
Alhasil, tiga operator di China memblokir penjualan software NetQin yang didistribusikan melalui toko aplikasi. Bahkan, operator menutup akses NetQin yang menarik biaya langsung pada tagihan pelanggan untuk upgrade software. Sayangnya, hingga kini NetQin belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai tuduhan tersebut.
Menurut stasiun TV itu, NetQin memasukkan malware secara diam-diam saat program antivirus milik Netqin diinstal. Setelahnya, akan muncul peringatan dan memberi informasi pada pengguna agar meng-update antivirusnya untuk menghapus virus itu.
Tiap kali update, pengguna harus membayar US$0,30 (Rp2.600). Selain itu seperti dikutip techrepublic, NetQin juga diklaim menghapus bermacam antivirus yang ada dalam ponsel korban agar virus yang mereka masukkan tak terdeteksi.
Alhasil, tiga operator di China memblokir penjualan software NetQin yang didistribusikan melalui toko aplikasi. Bahkan, operator menutup akses NetQin yang menarik biaya langsung pada tagihan pelanggan untuk upgrade software. Sayangnya, hingga kini NetQin belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai tuduhan tersebut.
0 Respon:
Post a Comment