TEMPATNYA GOKIL GOKILAN DAN HAL-HAL YANG ANEH DAN BERILMU PENGETAHUAN

Tuesday, March 29, 2011

Inilah Tipe Pria yang Dihindari Perempuan



Manusia tidak ada yang sempurna. Karenanya, teropong karakter pasangan sebelum menikah, agar kekecewaan dan sakit hati setelah menikah bisa dihindari.

Sebuah penelitian yang diterbitkan Jurnal Psicologia Italia menyebutkan bahwa perampuan lebih baik menghindari laki-laki yang memiliki tipe negatif daripada mereka akan menerima masalah seumur hidup.

Seperti dilansir Geuines Beauty, klasifikasi tipe 'jahat' seseorang berguna untuk menjaga wanita agar tidak menyia-nyiakan waktu menjalin hubungan dengan pria tidak berguna, yang hampir tidak dapat merespons usahanya.

"Tak ada manusia yang sempurna. Tetapi ada pria yang mempunyai kekurangan yang dapat menimbulkan masalah dalam hubungan cinta," kata Barbara de Angelis,Ph.D, konsultan dan penulis buku Ask Barbara.

Lantas, kekurangan pria seperti apa saja yang perlu diwaspadai?

Peminum/Pecandu Obat

Seorang peminum atau pecandu obat terlarang biasanya mempunyai emosi tidak stabil. Pada saat pelaku sedang ketagihan, maka dia menjadi cepat tersinggung, cepat marah, tak bisa berkonsentrasi.

Celakanya, bila pada saat yang sama pelaku sedang menghadapi persoalan dan dia tidak bisa menyelesaikannya, bukan tidak mungkin dia jadi bersikap abusive (kejam) kepada orang di dekatnya.

Sebenarnya, seorang pecandu biasanya sulit sembuh. Tapi jika dilanda stres, kebiasaannya bukan tidak mungkin bisa kambuh.

Pemukul

Perilaku abusive (kejam) bisa muncul dalam bentuk corporal punishment (hukuman fisik), misalnya memukul, sexual abuse, atau verbal abuse (kata-kata kasar). Perilaku ini berbahaya karena bisa meninggalkan luka di fisik maupun hati orang lain.

Menurut Barbara de Angelis, hidup dengan orang seperti ini berarti siap menghadapi bom waktu. Setiap saat bisa meledak. Orang seperti ini mudah dilihat cirinya, dia dengan mudah marah pada hal-hal kecil, tak sabar, dan cepat tersinggung

Petualang Cinta

Anda mungkin bangga bisa mengalahkan wanita-wanita lain untuk mendapatkannya. Tetapi jangan salah. Seorang playboy sebetulnya memuja dirinya.

Dia berpacaran sebagai strategi untuk kepentingan dirinya. Dia belajar keterampilan merayu bukan untuk memuja si wanita, tetapi untuk mendapatkan pemuja dirinya.

Kalau dia sampai menikahi Anda, ada kemungkinan dia memang ingin mengakhiri petualangannya, tetapi bisa juga dengan pikiran, “Ah, nanti lihat saja.”

Lalu, setelah menikah dia kembali bertualang. Hanya dirinyalah yang bisa membaca isi hatinya.

Pria sombong

Pria semacam ini hobinya menyombongkan kelebihannya. Boleh sih promosi diri, tapi nggak perlu dong baru kencan pertama sudah menyombongkan soal deretan mobil di garasi, tempat-tempat yang pernah didatangi di luar negeri, atau berapa cewek yang sudah dikencani minggu ini.

Apalagi kalau sambil membandingkan dengan orang lain, kemungkinan besar pasangan Anda sudah menguap sebelum kencan berakhir.

Pria paranoid

Pria paranoid alias parno juga termasuk dalam daftar pria yang paling dihindari wanita. Karena rasa takut yang menyelimutinya sering mendatangkan masalah.

Pria ini sering kali beranggapan kekasihnya bukanlah wanita yang baik dan setia, melainkan gemar berselingkuh di belakangnya. Dia juga membenci apa pun yang membuat pasangannya terlihat baik ataupun lebih sukses darinya. Bahkan mereka sering secara terus-menerus menuduh pasangannya menggoda pria lain.

Pria kasar dan merugikan

Sudah bukan rahasia umum bila pria kasar hampir tidak pernah mendapatkan tempat di hati para wanita. Ini karena sikapnya yang kasar dan tak bisa menahan emosi.

Contohnya saja ketika sedang makan di restoran, dia sering memperlakukan pramusaji dengan kasar dan tidak sopan.

Jurnal psikologi Italia menekankan, semua upaya 'bekerja' pada pria seperti itu akan mengarah ke mana-mana, sebagai masalah utama mereka yang tidak bisa diselesaikan.

Para ahli menyarankan, bahwa wanita tidak boleh kehilangan waktu mereka dan segera terpisah dengan pasangan mereka jika dia memilih pria dengan tipe-tipe tersebut.

Namun, menurut statistik yang diberikan di sebuah harian terkemuka di Italia menyebutkan, hanya 24% dari perempuan Italia mampu secara tegas mengakhiri hubungan mereka dengan pria yang 'tidak tepat'.

Sebagian besar perempuan menunjukkan, bahwa mereka akan mencoba untuk membentuk kembali pasangannya, atau akan menolerir kelemahannya demi menjaga hubungan.

0 Respon: